Manado, 24 Oktober 2025 — Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Manado sukses menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Madrasah sebagai Ruang Belajar Multikultural untuk Mencetak Generasi Toleran.”

Kegiatan yang berlangsung di Aula FTIK IAIN secara ofline dan menghadirkan dua narasumber ahli secara online, yakni Dr. Nur Afni, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Islam Makassar) dan Dr. Anjani Putri Belawati Pandiangan, M.Pd.I. (Dosen STAI Sangatta Kutai Timur). Acara ini dipandu oleh Hamsah, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Negeri Manado) sebagai moderator.

Kuliah pakar dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh 50 peserta secara luring dan 96 peserta secara daring melalui platform Zoom Meeting. Para peserta terdiri atas mahasiswa PGMI IAIN Manado, para dosen, serta guru-guru yang menjadi mitra Prodi.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK IAIN Manado, Dr. Arhanuddin, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya madrasah sebagai ruang pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebinekaan dan toleransi. “Madrasah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga ruang untuk membangun karakter generasi yang terbuka terhadap perbedaan dan berjiwa multikultural,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Program Studi PGMI, Ilham Syah, M.Pd., Sekretaris Prodi, Ibu Dwy Cahyani, M.Pd., serta para Wakil Dekan I, II, dan III FTIK, seluruh Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan FTIK, dan para dosen serta guru pendamping.

Dalam paparannya, Dr. Nur Afni, S.Pd., M.Pd. menekankan bahwa madrasah memiliki potensi besar dalam membangun sikap saling menghargai antarumat beragama dan antarbudaya. Ia menjelaskan, “Melalui pembelajaran yang berbasis nilai multikultural, madrasah dapat menjadi tempat lahirnya generasi yang toleran dan cinta damai.”

Sementara itu, Dr. Anjani Putri Belawati Pandiangan, M.Pd.I. menyoroti pentingnya peran guru dalam menciptakan iklim belajar yang inklusif. “Guru di madrasah harus mampu menjadi teladan dalam mengelola keberagaman siswa, karena dari situlah benih-benih toleransi tumbuh,” tuturnya.

Acara berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para peserta, baik secara langsung maupun daring. Sesi tanya jawab menjadi wadah refleksi bersama tentang praktik pendidikan multikultural di lingkungan madrasah.

Melalui kegiatan kuliah pakar ini, Prodi PGMI IAIN Manado menegaskan komitmennya untuk mencetak calon guru madrasah yang profesional, berkarakter moderat, dan siap membangun budaya toleransi dalam dunia pendidikan.

(Humas PGMI)

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts